, APAC
338 views
Photo by Magda Ehlers via Pexels

Global offshore wind to rebound in 2025

Thanks to a record wave of lease auctions.

The global offshore wind industry is expected to add 19 gigawatts (GW) to its capacity in 2025, recovering from a slowdown the previous year.

According to Rystad Energy, the capacity additions projected this year, with sector-wide expenditure projected to hit $80b, will be a rebound from last year’s 8 GW -- 2 GW lower than the year prior.

The increase is fuelled by a record wave of lease auctions, with the world’s largest offshore wind market, Mainland China, accounting for 65% of new capacity.

“With this increase, total additions will exceed the previous peak in 2021 by about 1 GW, surpassing the 7.7 GW added in 2024, 10.2 GW in 2023 and 9.3 GW in 2022,” Rystad said.

However, Rystad warned that there is still uncertainty in lease agreements — the long-term contracts between landowners and wind-energy companies. Whilst 55 GW of offshore wind capacity was offered in lease auctions globally (excluding Mainland China) in 2024, not all have been awarded.

“Despite 2024's record offerings, lease auction openings are projected to decline in 2025, with an expected 30 GW to 40 GW available. Whilst significantly lower than 2024, this projected offered capacity is still significant, aligned with levels seen in 2021 and 2022,” Rystad said.

Follow the link s for more news on

Jaringan listrik lemah Vietnam menghambat kebijakan pembelian listrik yang langsung

Infrastruktur energi yang buruk menghambat integrasi kapasitas baru dari proyek energi terbarukan (EBT).

Penutupan pembangkit listrik batu bara baru di ASEAN pada 2040 mungkin tercapai

Penambahan pembangkit batu bara baru dan retrofit pembangkit yang ada menjadi risiko lebih besar dalam transisi.

ADB menyetujui pinjaman senilai $500 juta untuk mendukung transisi energi Indonesia

Ini bertujuan membangun kerangka kebijakan yang kokoh dalam mendukung peralihan menuju energi bersih.

Avaada meningkatkan beban energi terbarukan untuk penuhi permintaan pusat data India

Perusahaan menargetkan kapasitas energi terbarukan sebesar 30 gigawatt pada 2030.

Asia-Pasifik mungkin tidak mencapai target energi terbarukan

Negara-negara di kawasan itu harus menarik investasi untuk memajukan tujuan energi bersih mereka.

Laba bersih Adaro turun 12% menjadi $880 juta di Semester 1

Pendapatan turun 15% menjadi $2,97 miliar pada periode tersebut.

ACEN dan Barito Renewables bermitra untuk mempercepat energi angin di Indonesia

Kemitraan ini akan dijalankan oleh anak perusahaan mereka.

Malaysia diminta mengintegrasikan jaringan listrik untuk mempercepat pertumbuhan tenaga surya

Pembatasan penetrasi tenaga surya ke jaringan pada 24% dari permintaan puncak dapat menghambat ekspansi.